Senin, 30 Januari 2012

Berjalan

0 komentar

Sudah lama sekali saya tidak berjalan.
Berjalan pelan dan mengamati.
Menyapa dan berbagi senyum.

Berjalan, bukan berlari.
Perlahan, menyapa setiap orang.

Menyapa ibu penjual kue kue yang ramah.
Yang memiliki wajah cerah, selalu optimis dagangannya habis.

menyapa pak polisi di persimpangan jalan.
Tersenyum manis dan berkata, "selamat pagi,"
Lupa siang nanti ia akan dicaci dan dibenci.

lalu bapak tua, penunggu angkringan, yang nampaknya buka 24 jam.
selalu ada orang di tendanya.
menghisap rokok, dengan segelas kopi pekat.
Senang melhat mereka tetap tertawa bahagia, sejenak lupa tentang harga dan biaya.

Di kampus, satpam SKK masih segar duduk di posnya. kadang ada segelas teh hangat.
"Selamat pagi."

Di dalam kelas, ada bapak tua, menyapu lantai.
Banyak sampahnya, heran, mahasiswa tetap saja...
"Sugeng enjing, Pak.."
"Gasik, mbak..."
Aku tersenyum, "Nggih"
"Nyuwun sewu , nggih.."
Bapak tua itu berlalu,


merasakan setiap langkah yang saya ambil.
merasakan apa yang saya injak.

telanjang kaki,
meraba rumput, tanah,
batu...

Menghirup udara dalam-dalam, dan memaknai arti bernapas.

Menemukan banyak hal yang bisa dibagi,
Merenung,

Saya rindu sekali berjalan...

Selasa, 10 Januari 2012

Syukur

0 komentar


Saya tengah dalam perjalanan menuju Perpustakaan UPT Unit II UGM pagi itu. Ada janji dengan teman-teman saya untuk belajar bersama di sana. Hari itu adalah Ujian Akhir Semester hari kedua, mata kuliahnya Matematika Kontekstual.
Saya duduk termangu di dalam angkutan umum. Menatap ke depan pun saya tidak berani. Takut, takut menyakiti hati seseorang. Takut jika pandangan saya tidak menyenagkan untuk seseorang. Saya memilih menunduk.
Di depan saya, duduk seorang gadis muda. Cantik.
Dan  dia, sayang, tidak memiliki tangan… keduanya..
Gadis itu, dengan bahagia membetulkan letak earphone di telinganya. Dengan lembut, menggunakan kakinya yang terampil. Kemudian mengambil uang di tasnya, juga menggunakan kakinya.
Ada sesuatu yang menusuk, jauh… jauh… di dalam hati saya…
Ada syukur, jutaan syukur yang terselip di antara rasa pedih…

Ya Allah, begitu banyak yang telah Engkau beri pada saya, dan begitu banyak yang tidak saya syukuri.
Sering lupa bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup, melihat, mendengar, merasakan, menyentuh, bernafas…
Sering merasa tidak bahagia dengan semua yang sudah dikaruniakan Allah dalam hidup saya.
Memiliki keluarga yang baik, teman-teman yang baik, sahabat-sahabat yang baik.
Memiliki guru-guru yang baik, lingkungan yang baik, kehidupan yang sangat baik.

Kemudian saya merenung, bagaimana jika Allah mengambil salah satu nikmat-nya yang tidak pernah saya syukuri…
Nikmat yang kelihatannya sepele…
Bahkan jika kuku ibu jari tangan saya diambil, hanya secuil dari bagian tubuh. Yang tidak sering disebut sebagai ‘organ vital’. Saya tidak bisa berbuat banyak seperti ketika jari saya berkuku.
Itu kuku, lalu bagaimana dengan yang lain? Telinga? Mata? Jantung?
Astaghfirullahaladzim…

Subhanallah, Mahasuci Engkau yang telah menciptakan segalanya dalam proporsi yang sempurna.
Sempurna dan terbaik di mata-Mu untuk kami yang tidak dapat melihat betapa sempurnanya untuk kami karunia-Mu.
Untuk kami yang selalu meminta lebih, walaupun kami tidak tahu apakah itu memnag yang terbaik untuk kehidupan kami.

Sekali lagi, saya belajar.
Hiduplah untuk bersyukur, dan bersyukurlah untuk hidup.

Sabtu, 07 Januari 2012

50 to 23, Darling…

0 komentar




Saya memutuskan untuk pindah kost dari Swakarya 50 ke Tawangsari 23. Banyak faktor yang mendasari kepindahan saya.
Dan itu hanya saya dan ibu kost lama saja yang perlu tahu. J

Setengah terharu setengah geli ketika pindahan dan teman-teman saya bahagia sekali saya pindah dari kost lama.
Pindahan saya jadi ‘sesuatu’ sekali karena dibantu 4 teman saya, tang dengan brutal mengepak barang-barang saya tanpa ba-bi-bu dan mengangkatnya dengan perkasa (terutama Nadira). Akhirnya koper besar, gallon air dan lemari saya berpindah tempat ke kamar orange baru saya. Triiing…!
Big thanks to Nadira, Fany, mbak Nana, mbak Ninik dan kak Ami juga J Bahagia sekali jika saya bisa membalas kebaikan kalian suatu saat nanti. Jika saya belum bisa membalas, semoga Allah membalasnya dengan lebih..lebih… lebih… Amin.
Saya percaya, menanam satu kebaikan tidak hanya berbuah satu kebaikan. Kebaikan itu seperti reaksi fisi nuklir yang akan terus berkembang dan menjadi banyak, walaupun hanya berasal dari satu atom uranium kecil.

Selasa, 03 Januari 2012

Belajar

0 komentar


Akhir-akhir ini, saya jadi lebih menyadari makna 'belajar'. Bukan hanya sekedar belajar materi secara akademik, belajar melatih softskil atau belajar bersosialisasi.

Namun saya belajar nilai-nilai kehidupan dari teman-teman saya.

Karena teman memang tidak hanya partner berbagi, tapi ternyata adalah tempat menggali ilmu yang tidak akan habis!

Saya memiliki teman-teman dengan berbagai karakter. Dan itu bukan masalah, justru sangat menyenangkan.

Ketika saya bertemu dengan orang-orang yang tidak sama sifatnya, orang-orag yang memiliki pandangan hidup berbeda, orang-orang dengan prinsip yang berbeda serta orang -orang dengan citra yang berbeda.

Saya belajar tentang bagaimana memandang hidup dengan realistis.
Saya belajar tentang bagaimana hidup dengan simpel.
Saya belajar tentang bagaimana memupuk rasa kebangsaan.
Saya belajar tentang bagaimana menjadi manusia yang kontributif.

Saya belajar bahwa hidup itu tidak harus selalu serius.
Saya belajar tentang kegagalan.
Saya belajar tentang semangat.

Saya belajar bahwa masih ada banyak hal yang dapat dilakukan di dunia.
Saya belajar menghargai hidup saya sendiri dengan lebih banyak bersyukur.

Ketika saya belajar dan menjadi tahu, saya semakin tahu bahwa saya tidak tahu.

Dan saya ingin tetap bisa belajar...

@Cinnamons with Dyah Dhani
 

Bunga Langit Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template