Sabtu, 20 November 2010

“Alay” Merusak Tatanan Bahasa Indonesia

0 komentar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahaesa atas karuniaNya sehingga kita masih dapat bertemu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII IPA 4 ini. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan tentang sebuah fenomena yang terjadi di kalangan remaja dewasa ini. Alay.
Teman-teman yang berbahagia.
 Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Anak lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan yang biasanya dihubungkan dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling sering digunakan  adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay diartikan "anak kampung", karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan. Menurut sosiolog Koentjoroningrat, alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudii Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya . Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar.
Teman-teman yang budiman.
Kali ini saya akan lebih menitik beratkan pandangan pada gaya tulisan alay. Seperti judul yang saya angkat “Fenomena Remaja Alay Merusak Bahasa”. Gaya tulisan alay identik dengan :
1.      Penggunaan huruf besar dan kecil pada kata.
2.      Penggunaan simbol atau angka untuk menggantikan huruf.
3.      Penambahan huruf yang berlebihan.
4.      Penggunaan huruf yang terlalu singkat.
5.      Tulisan yang tidak sesuai dengan ejaan, sehingga seringkali orang bingung membacanya.
Fenomena alay sendiri lebih dominan di dunia maya. Alay menunjukkan keeksisannya di beberapa jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo! Koprol, Plurk, My Space, Friendster dan lain sebagainya. Tapi, tidak jarang juga alay di temukan dalam bahasa sehari-hari, misalnya dalam SMS, yang membuat penerimanya bingung karena tidak dapat memahami apa yang disampaikan. Diakui atau tidak, fenomena alay membuat sebagian besar orang merasa terganggu. Seperti yang telah saya jelaskan tentang definisi alay menurut Koentjaraningrat di depan.
Teman-teman yang saya banggakan.
Budaya alay, lambat laun dikhawatirkan akan merusak bahasa Indonesia. Jika fenomena ini berlangsung lama, dikhawatirkan penggunaan bahasa yang baik dan benar akan semakun pudar dan bisa saja terlupakan oleh masyarakat. Bahkan, kini semakin banyak siswa yang bingung mengerjakan tugas bahasa Indonesia, sementara sangat lancar jika menulis status Facebook atau bahkan notes hingga ratusan kata. Semakin banyak pula siswa yang tidak mengetahui bagaimana cara menulis dengan EYD. Pengamat Komunikasi Dian Budiargo menuturkan bahwa penggunaan bahasa alay bisa merusak tatanan bahasa Indonesia. Jika digunakan dalam bahsa pergaulan lisan sehari-hari, sah-sah saja. Namun jika digunakan pada acara formal, maka akan muncul anggapan rendahnya tingkat profesionalisme seseorang dalam suatu hubungan kerja.
Teman-teman yang arif.
Seperti kata pepatah, bahasa menunjukan bangsa, marilah kita jaga harkat martabat kita sebagai bangsa Indonesia dengan  menjaga tatanan bahasa kita. Bukan beratri kita harus berbicara saklek menggunakan EYD, tapi hendaknya kita dapat memposisikan kapan kita harus berbicara resmi dan kapan kita bisa berbicara sesuai pergaulan. Jadilah pemuda-pemudi Indonesia yang arif dalam menyikapi akulturasi budaya di zaman globalisasi ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila dalam meyampaikan pidato ini saya melakukan kesalahan. Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamu’ailaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama  : Sekar Dirgantari H.
Kelas    : XII IPA 4
Absen  : 27



First Speaker English Debate Exhibition Example

1 komentar
Honorable adjudicator, time keeper, my beloved team, my beloved opponent and member of the House.
Assalmu’alaikum wr wb
First of all, I’d like to say thanks to Allah Swt. For His blessing and merciful, we can be here without any obstacles.
Also, thanks for time which given to me as first speaker from positive team. Let me introduce my self and my teammate. I’m Sekar Dirgantari Hayuningtyas as first speaker; I will deliver arguments from health perspective, Ayu Fatimah Cahyaningtyas as second speaker, who wil deliver argument from social perspective and the last, Iddo Fadhlil Ratmana as third speaker who will deliver argument from military perspective.

Well, audiences...
Our motion today is THBT Modern technology is a foe than a friend.
From Oxford Advanced Learner’s Dictionary the definitions are:

| Modern is present or recent times.
| Technology is some innovation which made by human to make their works easier to realize their life.
| Foe is something which make worst influence and make harm.
| Friends is a thing which is very helpful for human life (from Oxford Advanced Learner’s Dictionary)

Honorable adjudicator, time keeper, my beloved team, my beloved opponent and member of the House.
Now, we only talked about modern technology in this case genetics engineering for human is a foe than a friend.
Genetics engineering is one of modern technology. The latest issue said that genetics engineering will applied for human being.
Genetics engineering begins at 1970. Genetics engineering are technique for modifying, copying and recombining gene of organism.

And now, let me deliver my arguments from health perspective:
Genetics engineering has many types. And I will explain one of them. Cloning.
1. Uncertainty and Unsafe Result.
Dolly the Lamb, icon of cloning as we know, need many trials to get good result. Project of Dolly had destroyed many embryos before desired result achieved. Dolly’s project need 277 reconstructed eggs from 40 donors and Dolly is the singel successful outcome.
Clone pregnancy commonly weak, is that many baby clone die soon after birth.

2. Inheriting Disease.
Cloning create a copy of its predecessor. This includes genetics abnormalities and disease. Cloning also has high risk of gene mutations, somatic mutations, and improper imprinting.
If the mother had genetics abnormalities or disease, the clone will also have it.

From that explanation, we can conclude that genetics engineering are have uncertainty and unsafe results, and also have high risk of gene mutations, and inheriting abnormalities and also disease. That is very dangerous for health, moreover if clone as one of genetics engineering applied to human being.
So, I stressed again that the motion THBT Technology modern in this case genetics engineering is a foe than a friends.
I’ll keep my stance and back to propose

Rabu, 03 November 2010

Bad Influences of CO

0 komentar
WHO reported : Just 0.16% (1600ppm) CO can lead to death within 2 hours and only 1.28% (12800ppm,) can cause death within 1-3 minutes.
There are many hundreds of fatalities every year from Carbon Monoxide and just a small amount of Carbon Monoxide in your living area can cause major problems over time.
Carbon Monoxide is the  most toxic substance you'll come into contact with in your daily.
Carbon monoxide is a product of incomplete combustion of natural or petroleum gas. It is extremely toxic. It is invisible and odorless making it even more dangerous as it can only be detected by measuring devices.
Common sources of carbon monoxide in the home include faulty central heating systems, gas appliances and fires. Blocked flues and chimneys mean the gas can't escape and is inhaled by the unsuspecting individual.
When CO is present in the air, it rapidly accumulates in the blood, causing symptoms similar to the flu, such as headaches, fatigue, nausea, dizzy spells, confusion, and irritability. As levels increase, vomiting, loss of consciousness, and eventually brain damage or death can result.
Inhaling the gas reduces the blood's ability to carry oxygen, leaving the body's organs and cells starved of oxygen. It bonds with the haemoglobin and formed carbaminohaemoglobin in the red bloodcells thus reducing their capacity to carry oxygen around the bloodstream dramatically. Therefore if you breath in carbon monoxide in significant concentrations you asphyxiate and die.
In fact, people die every year from carbon monoxide poisoning without ever knowing what hit them. They simply slip in to unconsciousness and never come around, or they may already be asleep when they breathe in the carbon monoxide and simply never wake up again.
With large enough concentration it causes death. Unsuspected, when out of control, CO indoor air pollution can make you tired, put you to sleep and, if not stopped, then even kill you.
Carbon monoxide can result in brain damage, heart problems, major organ dysfunction, memory or cognitive problems, behavioural and personality changes and a range of other permanent problems.
 

Bunga Langit Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template